Siapa bilang perhitungan gizi seimbang hanya menghasilkan masakan yang monoton dengan rasa yang hambar? Makanan yang disediakan oleh katering White Lotus contohnya, memberikan variasi menu yang berbeda dari kebanyakan menu katering "diet" lain.
Sasaran dari katering ini adalah mereka yang sedang berdiet, ingin menurunkan berat badan, atau mereka yang ingin kembali menjalani gaya hidup sehat, selepas dari pengobatan dokter atau sedang mengidap penyakit tertentu.
Jenny Poespita, CEO dan founder White Lotus, mengungkapkan rahasia mengapa menu mereka diklaim sehat dan menjadi langganan tokoh-tokoh seperti Hermawan Kertajaya, Dahlan Iskan, dan Francis Wanandi. Untuk menyediakan menu yang enak dan sehat sebenarnya sama saja dengan menu makanan orang yang tidak memiliki gangguan kesehatan. Mereka tetap menggunakan teknik masak dengan cara menggoreng, menumis, merebus, atau mengukus. Namun bahan masakan, alat, dan bumbu yang mereka gunakan memiliki strandar tertentu.
Untuk bahan masakan mereka tidak selalu menggunakan bahan makanan organik yang cenderung mahal. Tetapi mereka bekerja sama dengan Ranch Market yang sudah mendapatkan sertifikat HCCp, atau sertifikat keamanan pangan. Mereka juga tidak menggunakan teflon untuk memasak, melainkan stainless steel dengan ketebalan khusus. White Lotus juga tidak memasukkan penyedap masakan untuk memperkuat rasa.
Pengidap darah tinggi dan diabetes biasanya harus pantang makanan seperti nasi goreng kambing. Namun bagi White Lotus, mereka tetap bisa menyantap menu ini tanpa harus khawatir penyakit mereka akan kambuh. Sebab katering ini menggunakan beras merah dan daging kambing usia 5 bulan, dan minyak zaitun untuk menggoreng.
"Mereka yang di Timur Tengah hampir setiap hari menyantap daging kambing, tapi tidak semua terserang darah tinggi atau stroke. Rahasianya ada pada usia daging yang dipakai sehingga lemaknya sedikit," ujar Jenny, usai peluncuran "Menu Sehat Inovatif" di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (7/4/2010) lalu.
Untuk pelanggan yang ingin menurunkan kadar kolesterol, White Lotus akan meminta laporan medical check up atau hasil tes darah. Selama mengonsumsi makanan dari katering, seminggu sekali pelanggan akan dipantau kadar gula darah dan kolesterolnya.
"Ada klien kami yang sebelumnya gula darahnya 300, namun setelah mengonsumsi dalam 1 bulan turun menjadi 140," jelas Jenny.
Untuk pelanggan yang menjalani program diet atau penurunan berat badan umumnya harus melakukan penimbangan berat badan. Namun mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan usia di kisaran 50 tahun perlu memberikan laporan medical check up. Sebab dengan mengikuti program ini berat badan mereka akan berkurang 10 persen per minggu, atau sekitar 1 kg per minggu. Jika usia sudah lanjut, penurunan badan yang cukup drastis ini dikhawatirkan akan membawa dampak buruk.
Menu yang disiapkan oleh White Lotus ini bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 5-8 juta per bulan untuk program slimming, dan Rp 3-8 juta per bulan untuk program diet sehat. Harga tersebut merupakan menu lengkap (appetizer, main course, dessert) sebanyak dua kali, yakni pada siang dan sore (atau malam hari).
Sasaran dari katering ini adalah mereka yang sedang berdiet, ingin menurunkan berat badan, atau mereka yang ingin kembali menjalani gaya hidup sehat, selepas dari pengobatan dokter atau sedang mengidap penyakit tertentu.
Jenny Poespita, CEO dan founder White Lotus, mengungkapkan rahasia mengapa menu mereka diklaim sehat dan menjadi langganan tokoh-tokoh seperti Hermawan Kertajaya, Dahlan Iskan, dan Francis Wanandi. Untuk menyediakan menu yang enak dan sehat sebenarnya sama saja dengan menu makanan orang yang tidak memiliki gangguan kesehatan. Mereka tetap menggunakan teknik masak dengan cara menggoreng, menumis, merebus, atau mengukus. Namun bahan masakan, alat, dan bumbu yang mereka gunakan memiliki strandar tertentu.
Untuk bahan masakan mereka tidak selalu menggunakan bahan makanan organik yang cenderung mahal. Tetapi mereka bekerja sama dengan Ranch Market yang sudah mendapatkan sertifikat HCCp, atau sertifikat keamanan pangan. Mereka juga tidak menggunakan teflon untuk memasak, melainkan stainless steel dengan ketebalan khusus. White Lotus juga tidak memasukkan penyedap masakan untuk memperkuat rasa.
Pengidap darah tinggi dan diabetes biasanya harus pantang makanan seperti nasi goreng kambing. Namun bagi White Lotus, mereka tetap bisa menyantap menu ini tanpa harus khawatir penyakit mereka akan kambuh. Sebab katering ini menggunakan beras merah dan daging kambing usia 5 bulan, dan minyak zaitun untuk menggoreng.
"Mereka yang di Timur Tengah hampir setiap hari menyantap daging kambing, tapi tidak semua terserang darah tinggi atau stroke. Rahasianya ada pada usia daging yang dipakai sehingga lemaknya sedikit," ujar Jenny, usai peluncuran "Menu Sehat Inovatif" di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (7/4/2010) lalu.
Untuk pelanggan yang ingin menurunkan kadar kolesterol, White Lotus akan meminta laporan medical check up atau hasil tes darah. Selama mengonsumsi makanan dari katering, seminggu sekali pelanggan akan dipantau kadar gula darah dan kolesterolnya.
"Ada klien kami yang sebelumnya gula darahnya 300, namun setelah mengonsumsi dalam 1 bulan turun menjadi 140," jelas Jenny.
Untuk pelanggan yang menjalani program diet atau penurunan berat badan umumnya harus melakukan penimbangan berat badan. Namun mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan usia di kisaran 50 tahun perlu memberikan laporan medical check up. Sebab dengan mengikuti program ini berat badan mereka akan berkurang 10 persen per minggu, atau sekitar 1 kg per minggu. Jika usia sudah lanjut, penurunan badan yang cukup drastis ini dikhawatirkan akan membawa dampak buruk.
Menu yang disiapkan oleh White Lotus ini bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 5-8 juta per bulan untuk program slimming, dan Rp 3-8 juta per bulan untuk program diet sehat. Harga tersebut merupakan menu lengkap (appetizer, main course, dessert) sebanyak dua kali, yakni pada siang dan sore (atau malam hari).
Postingan
terimakasih banyak infonya mengenai cara menurunkan berat badan :D bermanfaat banget